Sehat jasmani rohani dan bahagia lahir batin adalah dambaan setiap orang. Makan makanan bergizi seimbang, cukup minum, tidur berkualitas, berolahraga yang terukur dan rekreasi merupakan apa yang bisa orang upayakan.
Runcation. Sebuah kata yang masih jarang terdengar. Berbeda dengan Staycation yang akhir-akhir ini demikian populer. Bila Staycation adalah menikmati liburan dengan stay (tinggal) dan menikmati fasilitas seisi hotel, Runcation adalah menggabungkan olah raga lari dengan piknik.
Sejatinya kata running dan vacation digabungkan menjadi runcation. Sebagaimana stay dan vacation disingkat menjadi staycation.
Baik staycation maupun runcation sebenarnya mempunyai satu tujuan. Untuk mencapai kualitas hidup yang paripurna berupa raga yang sehat dan jiwa bahagia. Apa yang menjadi pilihan tentu tergantung pribadi masing-masing kita.
Saya sendiri lebih baik memilih runcation meskipun belum pernah sekalipun mencoba staycation. Alasan saya sederhana. Saat ini saya menyukai dan sudah cukup rutin berolahraga lari. Sedikit memodifikasinya dengan berolah raga lari menuju destinasi-destinasi wisata yang memang mudah ditemukan di daerah dimana saya tinggal maka jadilah apa yang selanjutnya disebut runcation.
Telah melakukannya beberapa kali saya kemudian menemukan bahwa runcation adalah cara diri untuk mendapatkan bahagia berganda. Bahagia yang pertama adalah efek dari pelepasan hormon endorphyn ketika tubuh melakukan usaha olah raga. Rasa bahagia kedua berasal dari keindahan alam suatu destinasi yang saya nikmati dengan tubuh yang lebih bugar dan jiwa yang merasa lebih kaya.
Rasa bahagia yang ketiga muncul karena saya bisa mendapatkan kedua yang saya sebut di atas dengan murah bahkan gratis. Saya tidak perlu khawatir runcation berdampak mengganggu kesehatan ekonomi apalagi sampai merasa anggaran makan selama seminggu ke depan terancam.
Salah satu runcation saya yang mengesankan terjadi Minggu (02/03) kemarin. Saya melakukannya dengan adik saya dan salah satu teman komunitas saya, Julian LA Sembiring. Kami mengambil sesi runcation sejauh kurang lebih 10K, dari Pasar Playen menuju Air terjun Randusari.
Pasar Playen merupakan salah satu pasar tradisional di Gunungkidul yang masih asri yang menawarkan atmosfer masyarakat petani pedesaan yang kental. Bila mau, sebelum mulai berlari bisa saja kami menikmati aneka jajan pasar yang ada di sana.
Sepanjang rute yang kami lalui menuju Randusari adalah jalan aspal yang bagus, luas, tidak ramai dan membentang menembus lanskap beberapa pedesaan dan hutan yang teduh. Sepertiga terakhir rute runcation merupakan suguhan bagi adrenalin.
Betapa tidak jalan yang sangat menurun menuju jembatan yang memotong Sungai Oya disusul oleh elevasi yang menukik yang menguji otot-otot betis dan kapasitas paru-paru kami. Kami menaklukannya dengan segenap daya.
Untuk diketahui Air Terjun Randusari terletak di Desa Jatimulyo Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul. Bukan bermaksud mengatakan bahwa kami berhasil berlari lintas kabupaten, dari Gunungkidul ke Bantul, meski rasanya memang demikian. 🙂
Pemandangan berupa persawahan menghijau dengan bentukan berundak selayaknya terasiring di Bali anggaplah sebuah finisher medal bagi perjuangan kami. Kami menikmatinya sambil menenggak air minum kemasan sembari meniti pematang-pematang sawah. Air terjun Randu sari-nya sendiri masih terletak di sebelah sana, perlu ditempuh lagi dengan berjalan kaki dengan hati-hati selama beberapa menit.
Air Terjun Randusari pada Minggu pagi benar-benar memberikan persembahan dan berkah bagi kami. Secara istimewa kami disambut selayaknya tamu istimewa dengan perhatian tak terbagi. Sekujur Randusari kami ini khusus untuk kami bertiga saja. Kami sepenuhnya dipersilakan menikmati semuanya tanpa perasaan sungkan dan malu-malu.
Saya pun menghirup kesegaran pagi di Randusari sepuas-puasnya. Melakukan streching dan cooling down setelah sebelumnya menyiksa kaki, betis dan paru-paru demi menaklukan tanjakan Dodogan sebelah jembatan Sungai Oya.
Laguna kecil di bawah Air Terjun Randusari sangat menggoda. Ini mengingatkan saya akan Meb yang melakukan ice-bathing pasca berlatih. Saya pun segera mencopot sepatu dan kaos kami kemudian menceburkan diri ke dalam laguna.
Sungguh kenikmatan yang tiada duanya …
Next Runcation kita kemana?
MTMA kids kayake pernah kesini tapi kok masuk Gunung Kidul yaaa, kapan Ki ceritapiknik diajak jalan mas Jarwadi
ini Bantul kak, bukan Gunungkidul, hihi, hayuk kalau mau ke sini
Waaaa habis lari terus nyruput airnya grojogan enak :))
Sepiiinya kalau pagi, sayangnya belum ada yang jualan jajanan kan mas di sana?
Belum ada yang jualan itu bagiku malah menjadi kelebihan. Jadi akan mencegah sampah dan keberisikan. Kemarin aku melihat penjaja di rumah pemduduk di sebelah tempat parkir
Aku kapan ya bisa menjadikan runcation sebagai kebutuhan hidupku. Dari dulu ga suka lari, sukanya stay2 aja
mantap jiwa kang, lanjut terus…
Berlari sambil piknik … Aaahhh enak banget ini.
Karena saya tak kuat lari, tetapi bisanya sepedahan … mungkin bisa ya sekali sekala saya Cylecation …Wisata sepeda. Sepedahan sambil piknik
Salam saya Mas Jar
Apa Kabar?
alhamdulillah om NH 🙂 saya baik baik 🙂