Ada banyak sekali alergi yang bisa saja dimiliki oleh anak Anda. Mungkin anak Anda alergi susu sapi (ini yang paling umum), dengan telur, terhadap bulu hewan, bahkan dengan serbuk sari bunga. Karena beragamnya alergi tersebut, mencari tahu tentang solusi alergi anak bisa menjadi tantangan sendiri karena Anda mungkin belum tahu persis apa yang terjadi pada anak.
Kalau Anda curiga anak Anda memiliki alergi, pergilah konsultasi ke dokter sebelum mencari solusinya. Dokter akan melakukan tes yang bakal membantu mencari tahu pemicu alergi, dan instruksi tentang bagaimana mencarikan solusi untuk alergi yang dialami oleh buah hati Anda tersebut. Dokter juga akan bisa memberikan obat yang diperlukan jika memang alergi anak Anda cukup parah.
Sementara itu, solusi yang bisa dilakukan untuk mencegah agar alergi anak tak timbul adalah:
1. Alergi susu
Hindari semua makanan berbahan susu (keju, yogurt) dan gantilah dengan alternatif lain seperti Susu SGM Soya dari kedelai. Tambahkan sayuran dan buah untuk memastikan anak mendapatkan nutrisi yang diperlukannya.
2. Alergi serbuk sari bunga
Jaga agar anak sering di dalam rumah. Kalau ingin anak bermain di luar, hindari tempat dengan bunga-bungaan. Sering-seringlah mencuci pakaian untuk memastikan tak ada serbuk sari yang menempel. Berikan AC di rumah Anda.
3. Alergi mold (jamur/kapang)
Sering-seringlah bersihkan tempat seperti lemari, gudang, kawasan kamar mandi, karpet lembab, dan tempat-tempat yang kemungkinan ditumbuhi jamur. Pastikan kelembaban rumah sekitar 25-40% dan bukalah jendela untuk mengairi rumah.
4. Alergi hewan
Jangan memelihara hewan adalah solusi terbaik. Namun jika sudah terlanjur memiliki piaraan, maka biarkan piaraan tersebut tidur di luar. Jangan biarkan hewan masuk ke kamar anak, dan selalu bersihkan rumah tiap hari.
Itulah beberapa solusi dari gangguan alergi anak untuk jenis-jenis alergi yang bisa saja dialaminya. Seperti Anda lihat di atas, solusinya sangat beragam tergantung dari jenis alergi yang dimiliki anak. Jadi Anda benar-benar harus tahu dulu pemicunya. Bisa jadi juga, anak alergi terhadap lebih dari satu hal, sehingga ketika satu pemicu dihilangkan, gejala alergi masih terjadi.