Maraknya penerbangan murah atau Low Cost Carrier (LCC) membuat banyak orang yang akan bepergian berpaling. Bepergian dengan penerbangan murah dianggap cocok untuk menggantikan kereta api, apalagi bus. Lebih hemat waktu dengan biaya yang kurang lebih sama, tidak terpaut jauh.
Saya pilih mana? Kereta api apa pesawat? Bus sudah lama bukanlah pilihan hati saya, hehehe. Untuk pertanyaan ini saya tidak punya jawaban pasti. Jawaban saya ditentukan oleh bagaimana situasinya.
Misalnya saya sedang ada acara di pusat kota di Jakarta pada siang hari atau sore, siang di sini sebut saja setelah jam 10 WIB, saya akan memilih pesawat. Saya bisa memilih menggunakan penerbangan terpagi dari kota saya di Yogyakarta, kemudian disambung jalan darat ke venue. Jalan darat ini bisa menggunakan bus DAMRI, Taxi, Grab, Uber, dan sejenisnya.Â
Apa yang paling menyebalkan dengan penerbangan pertama adalah saya harus bangun pagi. Biasanya saya bangun sebelum subuh dan berangkat ke bandara persis setelah shalat. Karena jarak rumah ke bandara kurang lebih satu jam perjalanan.
Bila acara saya di Jakarta pagi-pagi, sekitar pukul 8 atau 9 pagi bagi saya pilihannya adalah Kereta Api. Dengan Kereta Api saya bisa tiba di stasiun Gambir sekitar pukul 4 atau 5 pagi, dengan mengambil kereta berangkat dari stasiun Tugu pukul 8 atau 9 malam.
Berbeda dengan rempong penerbangan pagi, berangkat dengan kereta jam 9 membuat saya leluasa. Saya bisa santai, berangkat dari rumah setelah shalat maghrib dan makan malam.
Mungkin muncul pertanyaan begini: Apa saya ke acara tanpa mandi setelah melewatkan semalam menempuh perjalanan kereta?
Kalau dulu memang saya tidak mandi. Serius. Saat itu saya bergaya zen, minimalis (baca: malas). Saya hanya cuci muka dan sikat gigi di Stasiun Gambir. Baru-baru ini ceritanya sudah berbeda.
Sekarang ada fasilitas mandi di stasiun Gambir. Memang tidak gratis. Dikenakan tarif yang bagi saya masih bisa diterima, cukup rasional. Tarif sekali mandi per orang adalah Rp 60.000. Fasilitas mandi ini terletak di lantai 2 (kalau bukan 3) di sebelah timur stasiun Gambir, di Hotel Transit Stasiun Gambir.
Fasilitas kamar mandi di Hotel Transit ini menurut saya cukup lumayan. Ada sabun cair, sampo, handuk, air panas dan air dingin, tempat untuk meletakkan tas beserta bawaan dan lain-lain. Dan yang terpenting di sana ada tempat untuk shalat.
Hampir kelupaan, memang berapa sih harga tiket kereta api sekarang ini? Kereta api eksekutif Yogyakarta (stasiun Tugu) ke Jakarta (stasiun Gambir) berkisar antara Rp 260 – 400 ribu. Benar-benar hampir sama dengan pesawat LCC. 😀
Ini foto-foto yang saya potret selama salah satu perjalanan kereta saya ke Jakarta beberapa waktu lalu:
kalau aku tergantung mana yang murah kak 😀
untuk rute jakarta-jogja jarang naik pesawat kecuali kalo kepepet atau dapat harga murah karena wira-wirinya pas weekend.. makanya kereta jadi pilihan favorit, tentu saja kombinasi kenyamanan dan harga rasional di kelas bisnis, senja utama jogja misalnya.. agar malam tetep bisa istirahat..
kalo soal pemandangan memang pesawat jam 9 pemandangannya juara sih.. 🙂
meski begitu pengen sesekali njajal argo bromo anggrek pagi hari dan menikmati pemandangan rel pantura.. 😀
tapi beda lagi kalo ke surabaya, entah kenapa naik bus masih masuk akal..
Foto-fotonya keren.
Perjalanan masing-masing armada itu beda-beda keseruannya kalau menurut saya sih, tapi memang tergantung situasi dan kebutuhan.
Kalau aku tergantung keperluannya mas. Kalau mendesak kudu naik pesawat, kalau nggak mending naik kereta ahahahhah
Kalo aku misal emang harganya sama, bakal pilih yang jamnya pas dan yang banyak taksinya aja lah 😀