Lagi-Lagi Batuk dan Pilek

Rasanya dalam beberapa tahun terakhir, kalau tidak salah ingat, pilek dan batuk saya kali ini adalah yang paling parah. Hari Minggu lalu, berarti seminggu yang lalu karena sekarang sudah hari Minggu lagi, saya mulai merasakan gejalanya. Tidak mau flu berkepanjangan, saya pun membeli obat flu. Rasanya obat flu yang saya beli ngefek juga. Senin saya beraktifitas seperti sedia kala.

Senin siang hari, saya pulang dari beraktifitas, rupanya jalan yang saya lalui menuju rumah sedang direnovasi. Aspal yang rusak-rusak dikeruk dengan alat-alat berat. Mau tidak mau saya terekspose dengan beraneka debu dan asap-asap mesin. Sial saya tidak menyisakan masker di dalam tas. Kali ini stamina saya yang memang kurang prima mau tidak mau harus berhadapan dengan situasi kurang baik.

Sesampai dirumah pun bersin-bersin menjadi-jadi, suhu badan naik dan hidung bocor, meler, pilek. Saya merasa daya tahan tubuh saya sudah kacau dan KO. Petang harinya, saya pun segera ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih tepat.

Hari Selasa kebetulan tanggal merah. Kalau tidak salah libur Isra’ Mi’raj? Ini saya manfaatkan benar untuk istirahat agar hari berikutnya saya sudah bisa beraktifitas seperti sedia kala. Meski kenyataannya karena hidung masih terus bocor dan suhu tubuh belum stabil, saya memilih untuk istirahat di rumah dulu. Begitu pun pada tanggal merah pada Hari Kamis. Sampai hari Jum’at pun saya memilih untuk beribadah Jum’at di masjid di lingkungan dimana saya tinggal. Alias saya masih istirahat di rumah belum beraktifitas.

Hari Sabtu, alhamdulillah, saya bisa memulai beraktifitas. Sebenarnya saya belum sehat benar. Tapi sudah lumayan. Kebocoran hidung relatif terkendali dan batuk sudah berjeda.

Sabtu siang saya langsung pulang dan beristirahat di rumah. Obat dari dokter rupanya habis pada hari Sabtu kemarin. Ingin memastikan perkembangan kesehatan saya, dan karena saya sudah bosan sakit, Sabtu petang pun saya kembali ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lanjutan dan menjelaskan ke ibu-ibu dokter yang cantik bahwa saya sudah bosan sakit. Saya ingin lekas sembuh.

Minggu siang ini saya merasa kesehatan saya sudah berangsur membaik. Belum sembuh. Masih batuk-batuk dan masih pilek. Demamnya yang saya rasa sudah tidak ada.

Menulis posting ini saya rasa sebagai cara, atau sebagai awal untuk mengumpulkan semangat saya yang rontok didera batuk dan pilek. Lagi pula sudah lama saya tidak posting di sini. Ingus dan pilek ternyata penyumbat yang bagus bagi saluran otak kreatif saya. 😦 Sekaligus ingus dan dahak ini sebagai pengingat agar saya sabar dan tidak sembrono dalam menjaga kesehatan di tengah-tengah pergantian musim dan lingkungan yang sedang kurang bersahabat terhadap kesehatan.

Semoga Lekas Sembuh bagi diri saya sendiri. 🙂

 

12 komentar di “Lagi-Lagi Batuk dan Pilek

  1. cepet sembuh ya, mas
    saya merasa kondisi kesehatan terburuh tahun ini sepanjang April. satu bulan itu rasanya gak pernah fit atau sehat 100%. di akhir bulan, nimbang berat badan turun 5 kg.
    Alhamdulillah, mei sampai sekarangsudah jauh lebih baik

  2. Sampe kapan ya musim di bumi ini jadi bersahabat? kayaknya dari dulu sampe sekarang selalu musim pancaroba. Hahah Bumine wis njaluk nlunsumi ki koyoke..

Tinggalkan Balasan ke ndop Batalkan balasan