Beberapa hari terakhir ini saya merasakan cuaca di lingkungan dimana saya tinggal sangat panas. Cuaca terasakan panas bahkan sejak matahari mulai beranjak, sejak pukul tujuh pagi dan baru mulai berangsur reda pada menjelang maghrib. Jangan ditanya seperti apa panas pada siang hari. Tidak banyak beraktifitas saja keringat sudah meleleh dari sekujur tubuh.
Petang ini saja saya masih keringatan ketika akan mandi. Padahal biasanya saya menggigil bila tersiram air pada saat mandi sore. Dipastikan saya memilih tidak mandi bila saya pulang malam. Atau terpaksanya saya memanaskan air untuk mandi.
Apakah tubuh yang terlalu gerah ini karena saya banyak makan daging kambing dan sapi. Daging pemberian korban? Karena saya memang sedang banyak makan daging belakangan ini.
Ternyata tidak. Bukan hanya saya saja yang merasakan peningkatan suhu lingkungan belakangan ini. Keluhan akan panasnya cuaca akhir-akhir ini rupanya banyak dikeluhkan orang. Bukan hanya orang-orang di lingkungan saya tinggal. Orang-orang di twitter pun mengeluhkan hal serupa.
Sampai saya tahu kalau perubahan cuaca yang terbilang ekstrim ini memang gejala alam. BMKG mencatat kemarin suhu tertinggi mencapai 38 derajat celcius. Phew. Perubahan yang drastis karena biasanya suhu di sini sering tidak mencapai 30 derajat. Kalau pagi malah sedingin 22 derajat. Baca di sini.
Kalau panas-panas begini rasanya ingin terus-terusan minum. Sebentar-sebentar haus. Penginnya sih ingin minum yang segar-segar. Seperti es buah, es jus, es teh, dan sejenisnya. Sayangnya beberapa tahun belakangan ini saya sudah tidak lagi minum es. Saya sudah tidak berani minum es. Habis tiap kali minum es akan berujung flu …
Sama Pak, saya di Pleret juga gerah banget. Tumben ini dapat cuaca seperti ini, untungnya tadi hujan deras, jadi sudah agak sejuk.
Di sini malah dingin. Banyak yg terkena flu (termasuk saya). Tadi siang malah hujan.
sekarang memang lagi puncak musim kemarau kali ya? di jakarta juga cuacanya panas banget…
podho kang aku yoo ngrasakke panas ternyata sekarang matahari tepat ditengah kota jogja
Di Bali bulan Oktober ini juga panas sekali, saya yang biasanya di malam hari hanya menyalakan AC sampai pukul 12an, kini sering AC saya gunakan sampai pagi hari.
sekarang saat sudah masuk musin penghujan pun jogja tetap terasa panas yang amat sangat