Belajar Memotret Kabut

Memotret kabut tidak mudah bagi saya. Apalagi hanya bermodalkan kamera low end yang terpasang pada ponsel. Tetapi saya tidak boleh berhenti mencoba memotret kabut yang pada beberapa hari ini turun di desa dimana saya tinggal. Bila pun saya gagal memotret tentu bukanlah aib yang membuat saya malu. Bukankah modal saya hanya ingin punya foto kabut yang saya jepret dengan tangan amatir saya sendiri, hehe.

Ini foto-foto kabut yang kemarin saya potret dengan ponsel Samsung Galaxy Ace.

Foto-foto dalam resolusi yang lebih tinggi bisa dilihat di album Google+ saya di: https://plus.google.com/110405561136709185275/posts/9NE23G13ord

Hitung Mundur pada APILL

Count Down Timer yang dipasang di tiap-tiap APILL dimaksudkan untuk membantu pelalu lintas agar bisa bersiap-siap kapan akan berjalan bila sedang tanda lampu merah, dan siap-siap berhenti bila sedang lampu hijau. Kenyataannya keberadaan count down timer itu tidak selalu sesuai dengan yang dimaksudkan. Yang sering saya lihat adalah ketika beberapa detik sebelum isyarat jalan, para pengendara malah berebut untuk berjalan dulu.

Itu dulu.

Kenyataan berebutan berjalan duluan rupanya telah disadari oleh perancang APILL. Beberapa hari yang lalu, di suatu lampu merah saya melihat pola count down timer telah diubah. Diubah sedikit tetapi saya lihat efektif. Kalau dulu angka warna merah menghitung mundur sampai angka 0 yang berarti boleh berjalan, sekarang angka warna merah menghitung mundur sampai angka 21. Nah berikutnya langsung berganti angka warna hijau yang menghitung mundur yang berarti boleh berjalan.

Dengan perubahan seperti ini saya lihat pengendara sudah tidak berebut untuk berjalan lebih dulu. Karena umumnya pengendara tidak langsung mengira kalau mulai angka 20 para pengendara sudah boleh berjalan. Mungkin di APILL yang lain angka boleh berjalan dibuat tidak sama yang bertujuan agar para pengendara tidak mengidentikan angka 20 adalah angka boleh berjalan.

Indonesia Air

Indonesia Air Ticket Counter

Indonesia Air Ticket Counter

Entah karena biasanya saya tidak memperhatikan atau karena apa, yang jelas baru kemarin saya melihat counter ticketing Indonesia Air di Bandar Udara Adi Sucipto, Yogyakarta. Di loket penjualan itu saya melihat suatu tulisan promosi. Harga promo untuk penerbangan Yogyakarta – Pangkalan Bun dan Yogyakarta Pontianak. Sayang di situ tidak tertera berapa harga yang mereka promosikan.

Promo Indonesia Air

Promo Indonesia Air

Pagi ini saya iseng googling mencari tahu tentang Indonesia Air. Indonesia Air sendiri mempunyai website di: http://www.indonesia-air.com/ Sebuah website yang sederhana dan menurut Google dibuat dengan CMS Joomla. Bukan itu maksud saya. Saya tidak ingin mencari tahu web Indonesia Air dibuat dengan teknologi apa atau siapa yang membuat. Saya hanya ingin melihat harga-harga penerbangan dan harga promo Indonesia Air. Dan sayangnya di web mereka sendiri malah tidak mencantumkan harga penerbangan.

Yang jelas, Indonesia Air yang mempromosilan penerbangan Yogyakarta – Pontianak mengingatkan saya akan Batavia Air yang palilit beberapa waktu lalu. 3 tahun yang lalu saya terbang ke Pontianak dengan Batavia Air. Dan itu satu-satunya penerbangan Batavia Air yang pernah saya ikuti. 🙂

Ayo siapa yang pernah terbang dengan Indonesia Air?

Kata Orang, Ini Kudapan

Hot Chocolate

Hot Chocolate

French Fries

French Fries

Pictures was taken at Horizon Cafe, Adisucipto Airport.

Stop Kontak Lantai

Desain stop Kontak lantai di Dunkin Donat Ambarukmo Plaza Yogyakarta ini menurut saya bagus. Terbuat dengan penutup logam yang solid. Air sewaktu mengepul lantai jadi tidak akan mengganggu stop Kontak. Akan mengurangi resiko korslet listrik.

Stop kontak jenis ini layak menurut saya digunakan di lab komputer juga.

Kira-kira berapa biaya untuk memasang jenis stop kontak ini pratiknya ya?

image

image

Terlalu Banyak e-Reader, Kasir Makin Repot?

Money Reader

Money Reader

Maraknya Kartu Debit, Kartu Kredit dan akhir-akhir ini uang elektronik seperti BCA Flazz, Mandiri e-Money, Telkomsel Tap Izy dan lain-lain kedengaran akan mempermudah dan memperaman orang berbelanja. Memudahkan si pembeli karena tidak perlu membawa uang tunai. Memudahkan kasir karena tidak perlu memikirkan keaslian uang yang dibayarkan, tidak perlu memikirkan uang kembalian, tidak perlu dicurigai bos karena mengkorup uang kasir.

Namun kalau melihat foto yang saya potret di Indomart ini, mbak-mbak kasir tidak benar-benar dipermudah. Malah bisa semakin repot dengan terlalu banyaknya Reader di meja kasir. Saat ini masing-masing produk kartu debit dan uang elektronik masih menggunakan reader sendiri-sendiri.

Mungkin untuk membantu Mba Kasir dan memperapi meja kasir perlu sebuah reader yang compatible dengan semua produk kartu debit, kartu kreadit dan uang elektronik yang diterbitkan oleh siapa pun. Bagaimana?