Majalah Tarbawi dan Djaka Lodang
Sepulang dari mini market pada siang tadi, saya spontan mampir ke kios penjual koran di pasar Playen. Yang membuat saya spontan ingin mampir adalah wajah mas pemilik kios itu yang masih terasa akrab. Seperti dulu. Ketika saya masih rajin membeli bacaan informasi dari kios miliknya.
Dan saya pun kemudian membeli dua majalah. Majalah Tarbawi yang dulu hampir tiap edisi dari tahun 1999 sampai 2003 an tidak terlewatkan. Harga majalah Tarbawi sekarang sudah Rp 11.000,-. Seingat saya, dulu terakhir kali membeli majalah ini di kios yang sama masih berharga di kisaran Rp 5.000,-. Wajar sih sebenarnya naik dua kali lipat. Karena sudah selisih waktu hampir 10 tahun.
Majalah yang satunya adalah Djaka Lodang. Saya membeli majalah ini karena saat ini bacaan berbahasa Jawa di internet masih sangat minim. Saya bermaksud memperbanyak bacaan berbahasa Jawa agar kemampuan berbahasa Jawa saya tetap terjaga. Syukur-syukur bisa ada peningkatan. Rencananya saya ingin membaca Djaka Lodang secara rutin.
Mudah-mudahan saya tidak hanya suka membeli majalah. Semoga saya ada kesempatan dan kemauan untuk membacanya. π
ngapain juga ya mas klo udah beli ga di baca. atau liat2 gambarnya *itu klo ada π
Foto inset atas kanan Majalah Tarbawi, Mbak Bibong, itu teman saya tuh Mas hehehe..Pasti dia bercerita tentang pola hidup organik ya?
sesudah dibeli jangan lupa dibaca π