Oleh si Bos saya kemarin ditanya, “(hari) Jum’at siang itu memotret acara apa? Kok, kelihatannya serius banget, sambil tergopoh gopoh berlari?” Saya cengar-cengir sambil menjawab, “Motret orang gila”. Si Bos tersenyum khas.
Foto-foto orang gila itu:
Reality Show 04
Reality Show 03
Reality Show 02
Reality Show 01
Semua foto orang gila yang berhasil saya potret dengan kamera ponsel yang saya bawa adalah yang saya upload di atas itu. Tidak ada shorting. Baik buruk atau bagus semuanya saya upload. Karena di situ saya benar-benar merasakan sensasi memotret yang mungkin tidak saya dapatkan di lain waktu.
Ngomong-ngomong, dalam etika fotografi, termasuk sopan atau tidak sopankah perbuatan memotret dan meng-upload foto-foto orang gila. Jangan-jangan posting ini termasuk perbuatan orang tidak waras-waras amat. 😀
Ah, saya juga tidak merasa begitu wajar, apa Pak Jarwadi mau mengambil foto saya? :D.
ok, kapan casting mas? hihihi
Ya, casting-nya di jalan-jalan Pak, kalau kebetulan lewat, dijepret saja :).
Oalah, hobi baru ya Mas 🙂
sebenarnya ini hobby lama Mas 🙂
Kamera handphone sebagus itu Mas? Handphone apa toh?
yang bagus itu yang megang handphone nya, hihi
Salah nanya! *tepok jidat*
mungkin klo moto2 doang gak masalah?
tapi klo ngaplot? hmm
tenang mbak Nique, fotomu aku simpen rapi. aman ngga akan aku upload, #eeeh
itu orang gila ya, mas? mungkin terobsesi pendekar shaolin ya…
Ini turis dari mana Bos ? 🙂
Ini mungkin bukan orang gila, tapi cuman rada korslet, hehehe
Dari sudut pandang pemotret, dia bilang “saya baru saja memotret orang gila”, sementara dari sudut pandang yang dipotret, dia bilang “ada orang gila baru memotret saya” 😀
Untung orang gila yg di jepret tidak mengamuk :-D, atau malah suka jadi model? 😀
Abril mau saya foto? Buat posting Blog?
Ini kamera BB atau Nokia Lumia, Mas?
Bagus hasil jepretannya..
Secara etika sih menurut saya enggak baik, tapi kalau untuk koleksi pribadi dan tidak dipublikasikan sih enggak apa-apa, Mas. Eh ini foto apa ya? 🙂
lhooo itu kan kemarin saya menfoto-foto mas Gie itu? masa lupa sih, hihi
Wah, kayak topeng monyet ya orgil-nya 😆
hahaha,… nyadar tho Mas. Saya paling sering hunting photo, naas pernah dialami. Dikejar orang tak waras yang dikira ingin membunuhnya, padahal cuma ngacungin kamera saku 😦
Siapa tahu saja dia bukan seperti yang kita kira, mungkin kita bisa mentertawakan mereka tapi siapa tahu justru dia yang mentertawakan kita karena dia sedang menyamar. Joss tenan kang, mampiro nggonaku, aku ndas isih cenut-cenut dolanan blog ra iso-iso.
Di mata saya yang hobby othak athik gathuk ala orang dulu, sepertinya itu bukan orang gila sembarangan, tapi merupakan kode alam yang harus ditafsir.Lihat payung yang di pakai, bisa dikatakan payung orang mati atau bisa juga payung kebesaran. warna biru dan kuning yang ia pakai untuk selempangan, juga karung putih di pundak, sepertinya itu tanda-tanda alam yang akan terjadi untuk saat-saat mendatang.
bisa jadi ditafsirkan bahwa kematian merupakan satu-satunya payung yang bisa mengayomi rakyat jelata dari dunia kegilaan.
dirasakan negara dan pemerintah telah kehilangan fungsi mengayomi melindungi. pemerintah digambarkan dengan warna biru (the ruling party) yang dipakai oleh orang gila itu. 🙂
ananging sumonggo, katuran menggalih …
Banyak yang akan mati karir atau di karungi KPK, terutama warna di atas 😀
sampeyan pancen lantip maos prastawa alam paklek, hehe
Tapi kayaknya dia gak terlalu gila Mas..Masih payungan di bawah terik panas 🙂
Siang-siang pakai payung kertas bikinan Taksikmalaya ya Mas? Salam…
HAHAAAAA.