Saya semalam lumayan sebel. Gara – gara burung malam yang berkicau tak henti henti di dekat rumah dimana seharusnya tidur senyenyak – nyenyaknya. Jam menunjukan angka kurang dari 3, tetapi saya memutuskan untuk keluar rumah bermaksud mendiamkan burung yang tidak tahu diri itu dengan lemparan batu. Sungguh kejengkelan saya itu benar – benar menanggalkan rasa kantuk dan hawa dingin sangat dini hari di luar rumah.
Burung malam itu masih saja meneriakan suara “titit tuiiiit” terus menerus.
Niatan saya untuk melempari burung itu saya urungkan. Dalam benak saya. Dia kan burung dan memang suaranya sudah seperti itu dan habitat dia kan disitu. Oleh alam dia sudah ditakdirkan buat ngicau malam – malam. Mana bisa dia tahu kalau malam malam gini ada orang sedang tertidur dan tertanggu dengan kicauaaanya 😀
Burung malam itu saya sebut burung malam saja. Saya tidak tahu apa tepatnya nama burung itu. Hanya yang saya dengar dengan orang orang tua di sini, burung itu disebut burung “titit tuit”
Sebenarnya ada beberapa jenis burung malam di kampung dimana saya tinggal, selain burung Titit tuiiir yang menjadi biang jengkel semalam, ada disebut burung “kulik”, ada burung “tuwu”, dll . Kedua terakhir, semasa saya kanak – kanak, oleh masyarakat kehadirannya diartikan sebagai tanda atau perlambang akan adanya pencuri yang sedang beraksi di desa. Ada ada saya 😀
Lumayan tuh Pak, bisa bantuin yang sedang meronda biar ndak ketiduran :).
Siapa tahu itu sebagai pertanda ada orang yg mau bermaksud mencuri kang, hehehe .. btw suaranya merdu juga tiit tuitt ..