Menunggu Lapar

Anugerah kesejukan pagi seperti ini akan semakin nikmat bila saya lebih bisa mensyukuri. Bersyukur tidak hanya di bibir dengan mengucapkan kata – kata “syukur”. Tetapi lebih dalam masuk ke rongga mulut dengan bantuan lidah. Siapa yang akan bilang kalau Soto + The hangat tidak menyempurnakan nikmat pagi menjelang siang ini?

Saya tidak munafik. Suka.

Tapi agar nikmat ini menaik sampai ubun – ubun, saya akan menunggu beberapa saat lagi sampai benar benar lapar. “Jangan makan sebelum kamu lapar dan berhentilah makan sebelum kamu kenyang

Posting ini adalah bagian dari time line proses menuju ke derajat lapar yang lebih tinggi.

5 komentar di “Menunggu Lapar

Tinggalkan komentar