Dilihat dari bentuk rupanya, kendaraan ini memang aneh. Suatu kendaraan beroda dua yang berbeda dari kebanyakan yang sehari – hari saya tumpangi. Meski bukan kendaraan perang militer, mungkin anda bahkan belum pernah sekalipun menumpangi.
Gambar ini sengaja saya ambil dengan tidak jelas dengan kamera ponsel pada kemarin siang di salah satu ruas jalan desa menuju rumah saya karena terbersit di kepala akan suatu kenangan masa kecil seusia sekolah dasar dengan banyak teman sebaya berebutan untuk menumpangi kendaraan “istimewa” ini. Maklum, bagi anak – anak kampung sebaya saya pada jamannya, menumpangi kendaraan merupakan kenikmatan tersendiri yang tidak setiap saat bisa didapatkan.
Bila Anda masih penasaran kaitannya dengan gambar tersebut, mungkin gambar berikut merupakan alenia selanjutnya.
Secara bertahap, ruas – ruas jalan di Desa Grogol sebagai infrastruktur transportasi terus dibangun dan diperbaiki. Jalanan yang sedang dalam proyek pengerjaan ini adalah ruas jalan di dusun Karangmojo A yang melintasi sebelah timur Joglo kediaman Bapak Hadi Suwarno, Mantan Lurah Desa Grogol. Sementara ruas jalan yang menghubungkan rumah saya dengan jalan raya sudah terlebih dulu dicor blok. Jadi sepanjang Musim Hujan kali ini jeblok dan becek bukanlah suatu ancaman pengganggu aktifitas.
Alaaaah, kukira kendaraan apa ternyata hanya itu.
maaf juragan!
Itu namanya “Setom”. Dulu waktu kami kecil suka berebut numpang itu kendaraan dan yang paling istimewa adalah bunyinya tidak seperti bunyi mesin kendaraan pada umumnya. Lalu seperti apakah bunyi kendaraan tersebut?!………
suaranya seperti apa pak? oh itu setooom to
Kalo di tempatku namanya “sepur tumbuk”. karena memang gunanya untuk menumbuk jalan agar keras. btw, aku pernah numpang kendaraan tersebut bersama teman2 sewaktu STM. kira2 jarak yang ditepuh 15km dan memakan waktu sekitar 1 jam-an 😆
menarik sekali itu pak, pasti jadi merasa gagah dengan kendaraan besar itu 🙂
ini kampung aku…
ya ampunad di internet…
Ping balik: Desa Grogol : Pengaspalan Ruas Jalan Desa « Menuliskan Sebelum Terlupakan