Akhir akhir ini saya sering mendapat pertanyaan seperti itu baik dari adik adik saya maupun teman teman saya. Masa masa seperti sekarang adalah masa dimana sebagian mereka menentukan arah masa depanya. Bila masuk SMK jurusan apakah yang cocok untuk (anak) saya? SMA atau SMK? Apakah anak saya sebaiknya masuk kelas IPA atau IPS? Fakultas apa sebaiknya anak saya? Atau perguruan tinggi mana yang sesuai?
IPA atau IPS? Mana yang lebih prospek? Kelihatanya IT adalah bidang yang mempunyai masa depan cemerlang, benar seperti itukah? Sebenarnya saya kesulitan untuk menjawab pertanyaan pertanyaan dari mereka.
Secara umum saya akan menjawab dengan “Pilih sesuatu yang kamu memang benar benar senang terhadapnya” atau “Biarkanlah anak kamu memilih apa yang benar benar mereka sukai”. Baik untuk adik adik maupun teman teman saya mewanti wanti agar dalam membuat keputusan atau melakukan sesuatu itu tidak karena terpaksa. Khusus untuk teman teman saya me warning untuk jangan memaksakan keinginan kepada anaknya.
Dalam banyak hal saya menemukan kecenderungan bahwa adik adik saya memilih jurusan karena suatu keterpaksaan. Kadang orang tua mereka. Kadang juga diri mereka yang memaksakan. Juga paksaan yang bersifat eksternal lainya. Ada dari mereka yang memaksakan diri memilih jurusan IPA karena tidak ingin di cap bodoh gara gara menempati kelas IPS, padahal dia punya talent yang bagus dibidang seni. Mereka dipaksa oleh opini bahwa IT mempunyai masa depan lebih baik, walaupun sebenarnya dia sangat benci dengan fisika dan matematika. Bagaimana kalau anak saya memilih fakultas kedokteran tetapi saya tidak punya biaya kuliahnya?
[Wah kalau pertanyaanya seperti ini no comment de]
Menurut saya kalau kita memilih apa yang benar benar kita sukai dan mengerjakanya dengan sepenuh hati. Kita tidak akan perlu memusingkan kesempatan dan masa depan dari apa yang kita sukai. Integritas (dan ide kreatif) selalu menemukan jalanya ke permukaan. Tidak mencari kesempatan tetapi selalu menciptakan kesempatan. Saya mempunyai pemikiran bahwa dalam menentukan pilihan kita tidak perlu mengorbankan diri dengan berkompromi. Jaman informasi dan internet telah membuka kesempatan selebar lebarnya kepada umat manusia untuk melejitkan potensinya. Untuk menemukan dirinya dan keaslianya.
Web 2.0 dan Wikinomics adalah alat baru dalam sistem sosial global dimana batasan batasan lokal dan regional benar benar sudah tidak lagi relevan. Manusia sampai pada jaman baru dalam berinteraksi. My Space, Friendster, Face Book, Multiply adalah benua benua baru didunia ini. Di benua baru tersebut banyak rimba dimana kita bisa mempertemukan bakat, talent dan pilihan kita dengan kesempatan dan masa depanya sendiri.
Menanamkan ide dan gagasan kita di WordPress, Blogger, iBlog, dll yang banyak sekali itu. Kemudian merawat, memupuk dan mengairinya dengan rajin sehingga suatu saat kelak kita memetik buahnya. Buah buah masa depan baru.