(self) Interview dengan Hacker

Q : Anda sangat tertarik dengan system security dan hacking, sebenarnya sejak kapan anda memulai ketertarikan ini?

A : Saya tidak ingat kapan persisnya saya memiliki ketertarikan ini. Tiba tiba saja apa yang (pernah) saya lakukan menjadi perhatian dan menggesek kesadaran banyak orang (akan arti pentingnya sebuah sistem keamanan)

Q : Kalau boleh (maaf), dari siapa anda pertama kali belajar hacking?

A : He he he … Secara Otodidak (mungkin) tapi sebenarnya ‘guru besar’ saya adalah kemalasan saya sendiri. Saya belajar secara tidak sadar dan berjalan secara alamiah saja

Q : Hebat sekali, belajar coding, algoritma dan hitung hitungan secara otodidak. O ya … dalam preferences anda mencatat fine record untuk matematika sejak Sekolah Dasar dan ditambah fisika pada sekolah menengah. Saya dengar dari teman Sekolah Menengah anda sudah sangat tertari dengan T Elektronika. Apakah itu yang anda jadikan sebagai basic ketertarikan anda pada Hacking dan System Security?

A : Matematika dan Fisika memang suatu ‘disiplin’ dimana saya sangat tergila gila. Kalau elektronika, mungkin karena saya tinggalnya di pedesaan sehingga its seem such kind of magic. I love it.

Q : Artinya benar ya bahwa phisic and mathematics are the basic discipline for your interest in hacking ‘n security?

A : No, Not really.

Of

Coz the above discipline had an amazing contribution to my interest but … Sebenarnya pelajaran seperti Agama, Bahasa, Sejarah, Ekonomi dan semua bidang non esak lainya

Q : Aneh sekali … Ehm bisakah anda menjelaskan korelasinya? [ Bingung dan tidak habis pikir ]

A : Bidang tersebut adalah bidang bidang yang saya pikir (dulunya) tidak bermanfaat. Saya sangat bosan mengikuti. Tetapi tantanganya adalah saya harus naik kelas dan masuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi juga orang tua saya yang tidak bisa menerima pilihan saya (dengan science). Saya harus mendapat nilai yang cukup (baik) …

Q : Trus … ?

A : Karena tuntutanya adalah (sebatas) nilai. Yahhh … saya tidak perlu belajar. Cukup dengan menyontek saja. Quite practice isn’t it? Did you know?  Saya sudah mulai menyontek sejak kelas 1 Sekolah Dasar. Saya jarang (bisa dibilang tidak pernah) ketahuan kalau menyontek. Maklum guru guru di Sekolah Dasar didesa saya tidak berkualitas. Menginjak sekolah menengah rupanya sistemnya lebih baik dengan yang disekolah dasar. Hanya saja saya belum mau melepaskan diri dari kebiasaan buruk ini.

Saya memperhatikan setiap guru (mata pelajaran) berbeda beda capability dan kejelianya. Saya mencoba (menyontek) and … it was work. Saya terus mengamati dan mencari cari kelemahan dari setiap guru agar dapat mendapat ‘nilai baik’. Dan sayapun mendapatkanya

Q : Luar biasa sekali …. 🙂 ? Jadi basic dalam hacking adalah … ?

A : Yah dari pengalaman tersebut saya mendapati bahwa konsepnya adalah sebaik apapun suatu system (buatan manusia) pasti ada celahnya

Q : Demikian ya konsepnya. Bagaimana pendapat anda bila untuk menjadi seorang hacker yang hebat harus mathematichaholic, jagoan coding, analitc, systemic?

A : Mathematic and logical mate are just a tool. A toolset to complete and resolve the big picture. One that I bealieve since is every system that built by hand of the man however at best. There must be a hole with (which we could intrude) he he he

Bersambung ….

Tinggalkan komentar