Kemarin, Saya chat setengah harian dengan teman, ya macam macam ya … sempat minta sama teman saya itu untuk bisa on call sekitar jam 18:30 WIB, karena dia ada acara sekitar jam itu maka ada opsi untuk on call nya saat itu saja. Wah kalau seperti ini giliran saya yang tidak bisa.
Alasanya : Saya tidak suka dengan sesuatu yang serba mendadak titik. Dan maaf sekali walaupun dia berusaha call beberapa kali maka yang terpencet adalah tombol reject di HaPe. Maaf ya …
Kemarin sekitar jam 18:30 WIB, jalan ke Masjid. Sambil di jalan berusaha dial no. temen walaupun no nya ga aktif. Ya uda de. Not a prolem. Be well with u’r own -I said it silently
***** * ******
Sesampai di masjid, mungkin karena hujan belum banyak temen temen yang biasanya sudah berada sedari awal. Hanya seorang. Ohhhh
“Assalamu alaimum …” I said
“Wa alaikum salam …” She replied
Seperti biasa saya cumin segera cari tempat duduk yang menurut saya nyaman di sekitaran serambi masjid — Mr X tau kan –. Malam itu memang sedang tidak mood untuk berbicara dengan siapapun termasuk dengan -sebut saja Keken.
Ehm …
Ketika saya sedang menghabiskan waktu . Keken menghampiri. Dengan ragu ragu dia menyapa dan melontarkan beberapa pertanyaan. Dia sebenarnya tahu kalau saya sedang tidak mood sama dia. Tapi dia setidaknya mengambil inisiatif.
[ Catatan : Keken adalah cewek, kelas 1 SMA, kenal dengan saya sekitar satu setengah tahun yang lalu, pernah sangat akrab dengan saya …. Pernah tidak akrab, pernah akrab lagi dan …. ]
“Mas udah tau tentang gosib …..?”
“Ehm apakah selama lebih setahun kamu kenal aku, kamunya mendapati kalau aku tertarik sama hal hal yang privasi -gosip?”
“Ya, ngga se, cuman biasanya kan kamu, cepet tau banyak hal, mas Tunjung aja tau kok”
“Aku menghormati privacy orang lain sebagaimana privacy saya pengin dihormati”
“Ngerti de …”
********* cencored ********
Menurutku banyak hal yang lebih penting yang perlu dikerjakan, paling tidak ada beberapa hal yang aku kerjakan bisa memberi manfaat ke orang lain. Sehingga harus se efisien mungkin dalam banyak hal.
“Termasuk efisien dalam berteman ya?”
Pada awalnya aku memang welcome dengan semua orang dalam berteman walaupun kemudian hukum alam memainkan peranya dengan sangat baik dan meyeleksi siapa yang cocok dan siapa yang tidak. Kalau sekiranya sudah tidak cocok ya kita ikhlas saja. Cut. Think efficient.
[ Keken diam sejenak … mungkin tau maksud saya ]
Kalau masalah cocok dan tidak cocok itu sesuatu yang alamiah, normal , — perfectly natural normal things. Sesuatu yang tidak bisa dilawan, tak terbantahkan. Natural laws should play their role very good
Maka ketika kamu merasa tidak cocok atau tidak dicocoki, anggaplah sebagai sesuatu yang wajar, sesuatu yang normal. Jangan bertendensi bahwa masalah ada pada kita atau mereka, aku atau kamu atau dia. Pokoknya ya seperti itulah. Cocok dan tidak cocok TITIK
“Prinsip dalam berteman ….
Yah, tetep menjadi diri sendiri, bila bisa memberi , berilah dengan ikhlas, jalani dengan ikhlas, dan jaga keikhlasan atas kebaikan yang pernah kita buat even though we are stand across each other. OK