Kita masih punya waktu 34 bulan untuk mempersiapkan diri menuju Komunitas ASEAN 2015. Demikian yang ditegaskan oleh Bapak Dr Ben Perkasa Drajat (Direktur Sekdilu Pusdiklat Kementrian Luar Negeri) dalam memberikan pengantar sosialisasi Komunitas ASEAN yang diadakan di lingkungan Pemkab Bantul pada Kamis, 14 Februari 2013 kemarin. 34 bulan merupakan waktu yang singkat untuk mempersiapkan diri. Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan dan mendapatkan respon yang sesuai oleh bahkan sampai di tingkat kabupaten dan masyarakat.
Kehadiran komunitas ASEAN diyakini akan membawa banyak manfaat. Manfaat itu tentu saja hanya bisa dinikmati oleh siapa saja yang siap. Pak Ben memberikan analogi yang bagus. ASEAN adalah sebuah keluarga. Sedangkan negara-negara anggotanya adalah sesama saudara. Bila masing-masing saudara di dalam anggota keluarga itu mempunyai kesiapan yang berbeda-beda, apalagi ada yang sama sekali tidak siap, maka persaingan yang tidak sehat seperti kecemburuan akan mudah terjadi. Di sini ditekankan agar bangsa kita jangan sampai menjadi ‘anggota’ ASEAN yang kurang siap itu.
Dalam Sosialisasi ASEAN yang dilaksanakan di Gedung Utama Lantai 3 Pemkab Bantul, Pemerintah Kabupaten Bantul tidak hanya mengundang dinas-dinas di lingkungan kabupaten Bantul, melainkan mengundang banyak perwakilan UKM di lingkungan kabupaten Bantul. Seperti yang telah kita ketahui, UKM di Bantul terutama sekor seni dan kerajinan merupakan penyumbang ekspor terbesar di Daerah Istimewa Yogyakarta. UKM berada di garda depan dalam percaturan ekonomi baik di tingkat ASEAN, regional dan global. Pemkab ingin berbagi wawasan dengan UKM terkait Komunitas ASEAN 2015.
Siapa pun tidak ingin UKM yang selama ini menjadi pemain pasar ekspor kelak karena kekurangsiapan justru turun panggung menjadi penonton.
Pak Ben, dalam sesi diskusi menjelaskan, bahwa tugas umum pemerintah saat ini untuk memperkuat kesiapan ekonomi Indonesia setidaknya ada 3 hal. Menyelesaikan masalah korupsi yang menyebabkan biaya tinggi (1), menyediakan infrastruktur untuk membuka konektifitas dan mengurangi bottle neck di berbagai akses (2) dan menyederhanakan birokrasi yang berliku serta menyesuaikan regulasi dengan kebutuhan jaman dan perkembangan teknologi. (3).

Dr Ben Perkasa Drajat memberikan Pengantar Sosialisasi Komunitas ASEAN 2015

Sambutan dari Bapak Dr. H. Sumarno (Wakil Bupati Bantul)

Peserta Sosialisasi Komunitas ASEAN 2015

Gedung Utama Pemerintah Kabupaten Bantul
Selain Sosialisasi Komunitas ASEAN 2015 itu, selain materi sosialisasi dan partisipasi UKM, ada satu hal yang saya pikir menarik. Menurut undangan yang saya terima, acara ini dimulai pada pukul 09:00 WIB. Registrasi pada pukul 08:30 – 09:00 WIB. Ketika saya memasuki ruangan sekitar 10 menit sebelum acara dimulai semua kursi undangan hampir terisi penuh dan acara dimulai pada waktunya. Ini satu dari peristiwa jarang ketika suatu birokrasi menyelenggarakan suatu acara. Boleh dong saya menyimpulkan jam karet sudah disingkirkan dari birokrasi pemerintah kabupaten Bantul.
Saya sendiri dalam acara ini diundang dalam kapasitas saya sebagai blogger. 🙂
betul nih, kehidupan bertangga dengan negara lain, juga harus disiapkan.. jangan sampai nanti kita jadi bulan bulan menjadi pasar besar buat negara tetangga. kalau kita tidak siap.
bagus nih sosialisasinya semoga masyarakat bisa lebih mengenal dan tahu komunitas ini
ijin copas foto yo kang..urung update kih 😀
eh iya..judulnya #typo (–,)