Awal tahun ini saya membuat tulisan berjudul Blogvertorial Jinakan Blogger Kritis. Tulisan itu masih sebatas menekankan hubungan antara brand, costumer dan blogger. Terutama saya menarik sebuah garis tentang bagaimana dengan blogvertorial ini corporate mendapatkan kesempatan untuk mencuci brand mereka di internet. Seperti semua orang sudah tahu, di jaman sebelum blogvertorial marak, nara blog cenderung menulis keluh kesah kritik terhadap suatu brand.
Berangkat dari tulisan saya itu muncul diskusi-diskusi akan akibat yang timbul dari blogvertorial itu, sampai saya pernah menggunakan analogi begini, “Bagaimana bila nara blogger mendapat job untuk membuat sebuah blogvertorial tentang Partai Politik, Calon Legislatif, Calon Kepala Daerah, dan lain-lain“. Ada blogger yang saat itu menyatakan dengan tegas menolak untuk menulis blogvertorial politik dan ada yang terang-terangan mau, asalkan bayarannya bisa untuk mengisi pundi emas. 😀
Akan maraknya blogvertorial politik, pada saat itu memang sudah terbersit di kepala saya. Akan tetapi advertorial yang saya temukan di detik.com beberapa hari yang lalu sungguh tidak pernah saya bayangkan. Advertorial itu berjudul “Menguntungkan Negara Kok Malah Dituduh Korupsi” Silakan klik untuk membacanya sendiri. Advertorial untuk mendukung seorang terdakwa kasus korupsi. 😀
Nah, sekarang saya jadi tidak akan ragu-ragu lagi untuk mengatakan bahwa Advertorial/Blogvertorial politik akan segera menjadi cara baru untuk mencari rejeki di internet. Prediksi saya, blogvertorial politik akan marak menjelang Pemilihan Umum 2014. Mungkin sudah akan mulai pada pertengahan tahun depan, tahun 2012.
Kira-kira masih ada waktu satu tahun lebih sedikit untuk belajar menulis advertorial/blogvertorial politik. Bagi yang bahkan belum memiliki dan menulis blog pun masih ada kesempatan untuk memulai dan belajar. Pertanyaan: Apa saya juga mau menulis blogvertorial politik? Sampai saat ini saya belum pernah menulis dan dibayar untuk menulis blogvertorial produk, tapi bila bayarannya cukup menggiurkan, kok saya akan tidak mudah menolak job blogvertorial politik. Dengan catatan, mungkin tidak akan saya tuliskan di sini. Saya masih bunya satu blog yang nganggur, yaitu di http://jarwadi.blogdetik.com Eh engga ding, lebih baik saya menuliskanya di blog anonim saja. 😀
Kalau saya nyaleg di gunungkidul boleh kita bekerja sama kan, Mas? 🙂
boleh mas, nanti konsep personal brandingnya kita garap bareng, sekaligus saya kenal beberapa teman yang berbisnis jadi konsultan branding, ia pernah bilang bisa membuat kucing nampak seekor singa 😀
Aw awww… saya juga mau mah kalo bisa buat ngisi pundi2 emas :p cuma yaaah saya nggak mampu nulis yang berbobot 😀 bisanya sih yang biasa2 saja bikin mules hihihihi ;))
di situs yg sama juga sudah terpampang kok, advertorial politik salah seorang ketua umum partai barisan koalisi. Tau sama tau lah siapa kan?! hehehe
He he… politik, saya tidak ingin terlalu banyak menyampurinya :).
wkwkwkwk, detik dibayar berapa ya??
Blog anonimnya ntar ada yang baca gak? 😆 Kalau saya sih, disuruh nulis iklan produk masih mau, tapi klo politik males ah. Eh gak tau juga ya klo duitnya gede… *plinplan*
tuh kan. waktunya untuk bikin alter ego 😀
Aku pribadi cenderung maunya netral.. kalo politik, langsung enggak mau
Yakin mbak Eka?
Nggak mau nolak maksudnya? Hhahaha…
Kalo saya sih mikir2 mas.
Eh, tapi ada apa gak yang mau bayar postingan berbau politik di Blog saya?
Itu yang jadi masalah 😆
terserah pendapat dan keinginan masing-masing, sepanjang terbuka dan jelas saja, nggak ada yang membahayakan
kasian loh portal yg dipasangin advertorial macam itu. sebagai editor ada sudut hatinya yg pasti terluka. tidak sesuai dg hatinya tp apa kata atasannya.
yaaa itu berdasar kata temen yg editor sih.
Masa sih alasanya pasti duit ? heuheuhehe
Saya selalu berpendapat bahwa asal bisa dipertanggungjawabkan secara moral dan itu baik, tidak ada pekerjaan yang haram 🙂
Jadi mau nulis blogvertorial politik, selama kita bisa membadakan mana idealisme pribadi dan kemanusiaan dan mana pekerjaan bagi saya tak masalah…
Saya mau-mau saja misal diminta nulis blogvertorial apapun.. saya masang tarif sangat tinggi.. satu milyar bahkan kalau tiba-tiba ada yang mau 500 juta akan saya naikkan jadi 5 milyar…
Kenapa? Semata-mata supaya pada akhirnya tak ada yang mau meng-hire saya karena terlalu mahal dan saya tetap ‘suci’ menjadi blogger tak berbayar 🙂
Semoga ‘dong’ maksud saya 🙂 Salam kenal!
wah mungkin banyak advertise yang masuk tapi harus disaring juga jangan apa2 diterima,
kalau saya cenderung ngeblog bukan untuk mencari uang,jadi kalau kedepan saya tetap pada pendirian kok 🙂
hmmm. politik..
masih mikir2 mas… agak kurang sreg sama dunia perpolitikan..
mungkin background saya agak berbeda, jadi kurang semangat nulis diwilayah itu…
Mengingat blog juga sebagai media jurnalisme warga, blogvertorial jenis ini sudah selayaknya malah digalakkan mas. Second opinion pada sebuah permasalahan adalah ladang luas yang belum sepenuhnya digarap. Nah, blog2 personal bisa jadi solusinya. 🙂
Kalau untuk politik nggak dulu dech. Masih merasa nyaman dengan tulisan yang remeh temeh aja (non politik) :).
he he agar lancar nulisnya untuk advertorial politik belajar dur dari kepandaian para politikus yang pandai berbicara.