Foto-foto di atas biasa – biasa saja. Tidak ada yang bisa dibilang artistik atau apa. Tapi keduanya mempunyai arti tersendiri buat saya.
Keduanya merupakan foto terakhir yang saya unggah ke jejaring sosial Facebook dengan ponsel Samsung Android saya. Foto-foto yang saya potret pada sore itu juga. Sebelum akhirnya ponsel Android itu saya sadari tidak ada di saku celana. Saya menyadarinya kira-kira satu kilometer meninggalkan hutan jati.
Saat itu sudah selepas Adzan Maghrib ketika saya berusaha mencari ponsel yang tercecer itu. Belum ketemu, saya memutuskan untuk pulang dulu ke rumah untuk shalat Maghrib dan mengambil ponsel lain untuk mencari jejak dimana tercecernya ponsel.
Dari rumah saya mencoba melakukan panggilan ke ponsel saya yang tercecer itu. Terdengar nada panggil. Artinya ponsel itu masih hidup (tidak mati karena terbentur batu atau apa pun) dan memungkinkan dicari. Dan kemungkinan juga belum diambil orang, pikir saya, karena bila ditemukan orang mungkin akan dimatikan atau mungkin panggilan saya akan dijawab. Memang siapa saya pikir yang akan ke hutan sudah petang begitu kecuali orang seiseng saya.
Sekitar jam tujuh malam saya kembali ke hutan jati untuk berusaha mencari ponsel itu. Sambil terus melakukan panggilan saya berusaha menyisir tempat-tempat yang saya pikir di situlah ponsel saya tercecer. Usaha memanggil sambil melakukan pencarian memang kemungkinan hanya sedikit membantu. Saya hanya berharap melihat pendar cahaya ponsel itu terlihat di suatu tempat. Ponsel saya itu biasanya saya set silent.
Sekitar jam 8 malam saya memutuskan untuk mengakhiri pencarian saya. Ponsel sudah tidak merespon ketik saya coba panggil. Baterenya saya pikir habis karena saya ingat ketika memotret hutan dengan ponsel itu saya sudah mendapat peringatan low batt. Sudahlah sebaiknya saya berusaha melacak lagi pagi hari berikutnya.
Memang belum rejekinya, pencarian saya tadi pagi pun nihil.
Semoga ini pertanda saya, bahwa dalam waktu dekat saya akan mendapatkan device yang lebih update dengan cara yang tidak pernah saya duga. Setidak terduga saya yang sore kemarin tiba-tiba ingin jalan-jalan sendirian ke tengah-tengah hutan jati di sebelah barat desa dimana saya tinggal. 🙂
Aamiiiin …