Siapa yang tidak jengkel, bila gerombolan semut mengerumumi teh atau kopi yang baru kita sesap beberapa kali. Hihi, ini yang saya sebut disemutin. Mubadzir sekali. Karena kita tidak akan ikhlas meminum kopi semut/teh semut. Kita akan membuangnya daripada memaksakan meminum kopi yang disemuti.
Melihat kejengkelan akibat kopi yang tersemuti, seorang teman saya tertawa. Kemudian dia bilang, jangan mudah-mudah jengkel dengan disemuti semut. Semut itu menjadi indikator baik. Maksudnya? Artinya kopi dan teh yang dibuat menggunakan guna beneran, bukan zat pemanis berbahaya. Semut mana mau dibohongi pemanis buatan seperti manusia.
Ah yang benar saja.
Ini mengingatkan saya dengan guyonan lama ketika sedang marak kabar baso berformalin. Ketika itu banyak yang guyon menggunakan kucing detektor. Bila baso yang dicurigai berformalin diberikan kepada seekor kucing dan si kucing tidak mau memakan maka berarti kemungkinan memang baso itu sangat berformalin. Bila kucing itu lahap sekali dengan baso itu maka kemungkinanya itu adalah baso tikus, heheh