Apa yang berbeda menurut saya, antara sekarang dengan jaman saya masih muda dulu adalah ke-serba instan -an. Dalam banyak hal pada kehidupan sehari – hari mudah didapati apa yang dulu kita perlu melakukannya secara berpayah – payah, namun kini dapat diselesaikan dalam hitungan satu dua detik.
Masih ingat, ketika saya harus membuka berlembar lebar halaman kamus dan menelisik kata – kata satu demi satu untuk mencari tahu penerjemahan kata ke dalam bahasa Indonesia. Kini, kita tinggal mengetikan beberapa huruf depan kata tersebut pada kamus elektronik atau aplikasi dalam komputer, atau bahkan mempastekan dari sebuah dokumen elektronik. Mudah sekali.
Namun demikian ada sedikit yang saya catat, ketika saya membaca bacaan digital, dimana dalam bacaan tersebut terdapat banyak kata – kata asing yang mana saya kurang familier. Untuk menyelesaikan keterasingan kosakata ini saya mengandalkan kamus digital, software. Unik memang selama membaca beberapa halaman saya harus menengok ke kamus beberapa kali untuk sebuah kata yang sama. Padahal dulu saya cukup baik mengingat kata – kata asing yang saya ambil artinya dari Kamus tercetak.
Apakah masalah ini terjadi, mudah lupa, karena usia saya yang tidak muda lagi, atau karena saya yang menyepelekan, tidak beriktikad baik mengingat karena untuk kemudian mencari kata yang sama lagi tidak lah sukar?