Suasana di Bandara Adi Sucipto – Yogyakarta terasa biasa-biasa saja ketika saya cheeck in di Counter Garuda Indonesia pada sekitar pukul 09:00 WIB. Memang ada sedikit antrian di counter Garuda dan Citilink yang bersebelahan, tetapi tidak panjang.
Tidak lama berselang, saya menyodorkan tiket elektronik di smartphone dan kartu identitas yang sebelumnya telah saya persiapkan kepada petugas check in Garuda. Seperti biasa proses check in berlangsung cepat.
Sambil memberikan secarik boarding pass, petugas memberi tahu saya kalau pesawat G205 menuju Jakarta yang akan saya tumpangi akan mengalami delay. Berapa lama delaynya belum diketahui dan akan diumumkan kemudian. Alasannya adalah: Di Bandara Adi Sucipto sedang digunakan untuk acara Air Show. Alasan yang bisa saya maklumi.
Terkait event Air Show ini saya memang sudah tahu sebelumnya. Bahkan saya sempat akan mengikuti sebagian rangkaian acara yaitu: Jupiter Fun Run yang diselenggarakan pukul 06:00 WIB tadi. Rangkaian acara Air Show hari ini yang saya ketahui adalah terjun payung dan atraksi pesawat.
Saya pun segera menuju ruang tunggu dan memilih tempat duduk yang nyaman dan tidak terlalu berisik. Agar bila nanti ada pengumuman kapan pesawat yang akan saya tumpangi akan terbang, saya bisa mendengar dengan jelas.
Kira-kira pukul 09:30 WIB, suara gemuruh yang memekakkan telinga menyedot perhatian orang-orang di ruang tunggu bandara. Rupanya atraksi aerobatik pesawat tempur pada pagi ini di mulai. Banyak orang yang mendekat ke kaca-kaca di sisi selatan ruang tunggu. Menyaksikan atraksi aerobatik ini.
Tiba-tiba saya mendengar suara ledakan. Melongok ke sisi selatan, saya melihat ada ledakan besar. Ledakan berwarna merah diikuti asap hitam yang membumbung menyerupai jamur. Atau lebih tepatnya ya seperti di film-film. Gedung STTA Adi Sucipto dalam sekejap diselimuti asap.
Saya pun buru-buru merapat ke sisi kaca selatan ruang tunggu, untuk melihatnya lebih jelas. Mulanya saya ragu. Apakah ledakan itu bagian dari atraksi atau terjadi kecelakaan. Setelah yakin itu merupakan sebuah kecelakaan, saya pun mengambil gambar dengan iPhone saya dan mengunggahnya ke Facebook dan Twitter.
Pesawat F16 jatuh saat atraksi di Bandara Adi Sucipto. kebulan asap masih kelihatan. Smg tdk ada korban jiwa pic.twitter.com/bp33aNcD3d
— jarwadi MJ (@jarwadi) December 20, 2015
Sebelumnya saya memang mengira kalau ini merupakan pesawat F16. Belakangan saya tahu kalau ini ternyata bukan F16. Dari beberapa petugas di bandara yang kemudian saya tanyai, ternyata ini adalah jenis pesawat T50i Golden Eye.
Ralat dari Twit saya sebelumnya ternyata pesawatnya adl jenis T50 bukan f16
— jarwadi MJ (@jarwadi) December 20, 2015
Memang kedua jenis pesawat ini sepintas mirip.
Ruang tunggu Bandara Adi Sucipto kontan gaduh karena calon dengan calon penumpang yang menjadi saksi peristiwa naas ini. Timeline twitter pun spontan digaduhkan oleh kecelakan T50i. Tweet saya di atas menjadi viral.
Rasanya baru kali tweet saya mendapat retweet sebegitu banyaknya. Menjawab banyak sekali mention twitter di tengah kegaduhan dan kebelum pastian pesawat saya terbang menjadi semakin tidak mudah. Saya hanya merespon sebisanya.
Termasuk merespon WA dari Lolita (Metro TV) yang meminta saya wawancara live pagi tadi. Saya pun mengiyakan, meski saya tahu telinga saya tidak peka di tengah keramaian.
Ada apa di jogja @jarwadi ? @JogjaUpdate @Blogger_Jogja @Metro_TV pic.twitter.com/1vrx8Ns23z
— Mubarika Darmayanti (@MubaRika_D) December 20, 2015
Sekitar Pukul 10:30 WIB pengumuman yang saya tunggu-tunggu datang. GA 205 menuju Jakarta akan terbang pada pukul 11:00 WIB.
Dan alhamdulillah, sekarang saya sudah tiba di Sukarno Hatta International Airport dengan selamat. Saat ini saya menulis posting ini di Old Town Coffe.
Menyisir mention ke saya di twitter, saya menemukan sebuah video yang memuat kecelakan T501 Golden Eye. Videonya adalah:
Saya berharap semoga peristiwa naas ini menjadi pelajaran bagi kita semua dan bila terjadi korban jiwa, semoga arwah beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi -Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Begitu juga dengan segela kerusakan yang terjadi. Semoga mendapatkan penanganan terbaik sehingga kerugian dan dampaknya bisa dikurangi seminimal mungkin.
Ahaaay,, masuk TV One dang 😀
wkwkw. Metro TV ding :3
Turut berduka…
Semoga peristiwa ini tidak terulang lagi ya mas..
Semoga kedepannya lebih berhati-hati lagi..
Wah. Tak kiro dirimu wis bablas nang Jkt kmrn..
respon yang cepat, aktual dan ditulis dengan bagus 🙂
masya Allah semoga tidak terulang lagi kejadian seperti itu, kasian pilotnya
bukan gedung STTA Mas. tapi kompleks AAU. STTA jauh di Barat AAU (Timur RSAU Hardjilukito).
Wah pas banget ya mas Jarwadi lagi dibandara.
Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi 😦
Mas Jarwadi melihat langsung? Duh, sedih banget rasanya, ya
wajahnya di tipi familiar..lama ga bersua..
aku dateng pas acara hari pertama dan hari kedua absen..
kaget begitu dapet kabar di tipi 😦
Ping balik: Alasan Kenapa Sering Terlambat Dari Dan ke Yogyakarta – Gadget, Running & Travelling Light