Memasuki Sepertiga Terakhir Ramadhan

Tidak terasa Ramadhan kali ini berjalan seolah dengan kecepatannya sendiri. Rasanya sepertiga terakhir Ramadhan datang tiba-tiba. Bagi saya dan muslim yang memulai Ramadhan pada tanggal 20 Juli, malam ini merupakan malam ke-21.

Sebenarnya kabar bagus bagi yang ingin segera merayakan lebaran. Apalagi bagi teman-teman yang ingin segera mudik lebaran dan merayakannya di kampung halaman bersama sanak keluarga dan handai taulan. Saya sendiri di satu sisi merasa senang karena akhir perjuangan (akhir?) akan segera tercapai. Di sisi lain saya merasa belum optimal beribadah selama Ramadhan ini. Target #onejuzaday saya saja yang seharusnya sudah menginjak juz ke-21 malah masih berjuang di juz 19. Ibadah-ibadah lain apalagi. Masih kurang.

Tidak penting saya menyebut alasan kenapa bisa begitu. Alasan tidak akan pernah lari dicari. 🙂

Banyak hadits yang meriwayatkan keutamaan sepertiga terakhir Ramadhan. Terutama yang mengisahkan bagaimana Rasullah Muhammad saw sendiri bersungguh-sungguh melebihi waktu-waktu yang lain. Dulu (sekarang sebelum Tarawih di masjid saya sudah jarang ada ceramah) di banyak ceramah tarawih saya sering mendengar kalau di sepertiga awal Ramadhan ada Rahmat, di sepertiga tengah ada Maghfirah dan sepertiga akhir Ramadhan merupakan pembebas dari api neraka.

Dan keistimewaan seistimewa-istimewanya keutamaan di sepertiga akhir Ramadhan tentu saja yang kita tahu dengan Lailatul Qadar, satu malam yang keutamaannya melebihi seribu bulan. Kelipatan untuk setiap ibadah dan doa yang kita panjatkan. Karena keistimewaanya, Alloh menjadikan kapan malam ini turun menjadi misteri. Kita hanya diberi ancar-ancar malam Lailatul Qadar hanya akan terjadi pada malam-malam ganjil Ramadhan.

Jadi ada kemungkinan Lailatul Qadar turun pada malam ini, malamnya muslim yang mulai berpuasa pada tanggal 20 Juli dan kemungkinan bisa mulai turun besuk malam bagi yang memulai puasa pada tanggal 21 Juli. Saya tidak tahu menurut hitungan Allah, Lailatul Qadar akan turun pada malam ganjil yang mana. Ganjilnya yang mulai berpuasa tanggal 20 atau 21 Juli.

Menurut saya tidak ada ruginya mengoptimalkan ibadah pada semua malam pada sepertiga Ramadhan. Jadi kemungkinan kehilangan kesempatan menikmati malam Lailatul Qadar makin sedikit.

Mungkin yang menjadi pertanyaan adalah: Apakah apabila kita rajin beribadah sepanjang malam di sepertiga Ramadhan terakhir bisa dipastikan kita mendapatkan malam Lailatul Qadar? Wallahu alam Bissawab 🙂 Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang beruntung. Aamiiin

11 komentar di “Memasuki Sepertiga Terakhir Ramadhan

  1. Ping balik: 1 Ramadhan 1436 H | Menuliskan Sebelum Terlupakan

Tinggalkan Balasan ke Evi Batalkan balasan