Bukan kabar baru kalau kemacetan telah menjadi ciri khas dan bagian dari ke-Indonesia-an, terutama di kota – kota besar. Kalau belum macet, tentulah kita belum berada di kota – kota Indonesia.
Ceritanya dua pagi hari terakhir saya berangkat kerja agak siang, kira – kira menjelang jam tujuh. Ini Hebat, pikir saya. Suatu kemajuan pesat terjadi di bundaran siyono. Tidak beda dengan apa yang sering saya temui di Jakarta, pagi ini kemacetan menjadi pemandangan sekaligus pengalaman menarik. Sekarang ini Siyono pagi hari sudah bisa disamakan dengan kota kota besar Indonesia yang lain.
Sopir angkutan umum yang saya tumpangi yang seenaknya mengklakson dengan suara menyalak, telah membuat lengkap sudah.
**Mudah mudah proses download yang saat ini mencapai 94% tidak ikutan macet. Amiin
masa’ seh siyono macet, ada iring2ngan blantik nuntun sapi kali ya, he he
itu cerita nya (bukan) karena ada sapi lepas pak lik; tapi memang sudah sampai pada jaman nya, entah jaman apaan hehehe
we…lha tulung laporan terkini sumur bor gimana, kok mas wartawan ra foto2 meneh iki.., ditunggu lho kabra nyusnya…
oh itu; pengeboran sudah selesai dan mencapai titik air pada kedalaman sekitar 125 m dr permukaan tanah. Saat ini proses sampai pada pemasangan infrastruktur, tapi nampak nya kabar sumur bur sedang kalah dengan isu menjelang musim hujan 😀